Ulat Hongkong tidak boleh dikonsumsi burung dalam keadaan hidup
Ulat Hongkong tidak boleh dikonsumsi burung dalam keadaan hidup. Caranya, Ulat hongkong harus dicelupkan ke dalam air Hangat agar mati. Kemudian baru diberikan kepada burung berkicau. Burung yang mendapat pakan sampingan ulat hongkong dapat mengeluarkan bunyi atau kicau yang bagus dibandingkan tanpa mengkonsumsi Ulat hongkong. Ulat Hongkong tidak boleh digunakan secara berlebihan karena zat kitinnya yang menyebabkan Burung mengalami gangguan pencernaan.
Burung yang boleh mengkonsumsi ulat hongkong yaitu kacer, jalak putih, cucak biru, culik-culik, kenari, cucakrawa, beo, murai daun, poksay, hwamei, murai batu, jalak bali dan jenis burung pemakan serangga lainnya.
Dampak negarif pemakaian ulat hongkong :
Selain menambah biaya perawatan, Penggunaan Ulat Hongkong dapat mengganggu aspek kesehatan, Khususnya pada Burung. Burung yang mengkonsumsi ulat hongkong Tidak tertutup kemungkinan akan mengalami beberapa masalah atau penyakit diantaranya Sakit Mata dan Pencernaan Yang tidak Sehat. Sedangkan Pemakaian Ulat hongkong yang berlebihan pada ikan akan menyebabkan kegemukan dan efek lainnya.
Ulat Hongkong kandungan nutrisi kurang lebih 48 %protein kasar, 40% lemak kasar , 3 %kadar abu , dan kandungan ekstrak non nitrogen 8%. Sedangkan kadar airnya mencapai 57 %. Dengan kandungan nutrisi demikian ulat hongkong tergolong baik sebagai sumber pakan burung dan ikan hias. Meskipun demikian beberapa literatur menyebutkan bahwa kandungan lemak pada ulat hongkong sering lebih tinggi dari pada kandungan proteinnya, sehingga pemberian ulat hongkong dapat meyebabkan kegemukan pada binatang yang mengkonsumsinya dengan segala aspek ikutannya seperti gangguan Pencernaan dan Penglihatan.
Program ini telah mengujicoba teknik budidaya ulat hongkong yang lebih efektif dan efisien yakni menggunakan pakan Campuran yang dapat dibeli serta penggunaan yang praktis. Selain itu Teknik pemisahan kotoran pun tidak terlalu rumit yakni menggunakan ayakan.
Pemberian pakan terhadap burung biasa dilakukan dalam keadaan mati yakni sengan cara. dicelupkan ke dalam air Hangat agar mati. Kemudian baru diberikan kepada burung berkicau. Ulat Hongkong Tidak boleh digunakan secara berlebihan karena zat kitinnya yang menyebabkan gangguan pencernaan pada burung . Demikian pula dengan ikan Hias. Penggunaan Yang berlebihan dapat menyebabkan Gangguan Pada kulit dan kegemukan.
Burung yang boleh mengkonsumsi ulat hongkong yaitu kacer, jalak putih, cucak biru, culik-culik, kenari, cucakrawa, beo, murai daun, poksay, hwamei, murai batu, jalak bali dan jenis burung pemakan serangga lainnya.
Dampak negarif pemakaian ulat hongkong :
Selain menambah biaya perawatan, Penggunaan Ulat Hongkong dapat mengganggu aspek kesehatan, Khususnya pada Burung. Burung yang mengkonsumsi ulat hongkong Tidak tertutup kemungkinan akan mengalami beberapa masalah atau penyakit diantaranya Sakit Mata dan Pencernaan Yang tidak Sehat. Sedangkan Pemakaian Ulat hongkong yang berlebihan pada ikan akan menyebabkan kegemukan dan efek lainnya.
Ulat Hongkong kandungan nutrisi kurang lebih 48 %protein kasar, 40% lemak kasar , 3 %kadar abu , dan kandungan ekstrak non nitrogen 8%. Sedangkan kadar airnya mencapai 57 %. Dengan kandungan nutrisi demikian ulat hongkong tergolong baik sebagai sumber pakan burung dan ikan hias. Meskipun demikian beberapa literatur menyebutkan bahwa kandungan lemak pada ulat hongkong sering lebih tinggi dari pada kandungan proteinnya, sehingga pemberian ulat hongkong dapat meyebabkan kegemukan pada binatang yang mengkonsumsinya dengan segala aspek ikutannya seperti gangguan Pencernaan dan Penglihatan.
Program ini telah mengujicoba teknik budidaya ulat hongkong yang lebih efektif dan efisien yakni menggunakan pakan Campuran yang dapat dibeli serta penggunaan yang praktis. Selain itu Teknik pemisahan kotoran pun tidak terlalu rumit yakni menggunakan ayakan.
Pemberian pakan terhadap burung biasa dilakukan dalam keadaan mati yakni sengan cara. dicelupkan ke dalam air Hangat agar mati. Kemudian baru diberikan kepada burung berkicau. Ulat Hongkong Tidak boleh digunakan secara berlebihan karena zat kitinnya yang menyebabkan gangguan pencernaan pada burung . Demikian pula dengan ikan Hias. Penggunaan Yang berlebihan dapat menyebabkan Gangguan Pada kulit dan kegemukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar