Translate

Selasa, 17 Desember 2013

Umur Burung Cendet Siap Lomba



http://kicauanpredator.blogspot.com/2014/01/cendet-juara-puser-bumi.html

Salah satu pertanyaan yang sangat menarik bagi pecinta burung cendet mania adalah ? masalah faktor usia berapakah burung cendet siap untuk digantangkan, atau ikut serta dalam perlombaan.

Bagi pemula banyak yang terjebak dalam hal masalah ini, karena bisa saja disebabkan kurangnya pengetahuan dan pengalaman tentang umur burung cendet siap lomba. Apalagi yang memiliki burung cendet hariannya biasanya bocor kowor – kowor, tiba – tiba saat di gantangkan malah diam seribu bahasa. Hal ini biasanya sering membuat frustasi sang pemilik, bahkan dapat menjadikan burung setelahnya ngedrop yang akhirnya harus memulai babak baru untuk mentreatment burung tersebut dengan khusus untuk memulihkan kondisinya.

Banyak juga bagi pemula yang belum tahu kondisi burung cendetnya yang lagi dalam masa mabung, akan tetapi burung tersebut dipaksakan untuk lomba, padahal kondisi burung belum cukup umur dan apalagi dalam masa mabung tersebut bulu – bulu cendet belum tuntas/ kondisi burung cendet tersebut belum sempurna dalam hal rontok dan tumbuhnya bulu – bulu, Sehingga pasca lomba atau setelah dilombakan Burung Cendet tadi bulu bulunya tiba-tiba ambrol lagi dan ambrol lagi sehingga membuat stress sang pemilik Cendet. Hal ini dapat diakibatkan oleh kondisi bulu burung Cendet yang belum sempurna, sebab setelah mabung umumnya bulu bulu baru burung Cendet masih belum kuat dan sempurna seperti bulu-bulu Cendet pada umumnya alias bulu belum tua dan bisa dikatakan bulu tersebut masih bulu muda, sehingga begitu burung Cendet pasca mabung tadi buru buru diadu maka bulu-bulunya akan ambrol lagi.



Oleh sebab itulah seharusnya untuk Cendet yang baru selesai mabung atau belum tumbuh sempurna bulunya, alangkah baiknya jangan buru buru diadu dengan burung Cendet lain dan tunggu sampai bulu bulunya cukup tua atau sekitar 2 bulan setelah bulu bulu baru tumbuh semua dan bulu tersebut terlihat sempurna termasuk bulu ekor yang paling panjang sudah notok penuh (tumbuh penuh) dan jika sudah notok atau tumbuh penuh atau sekitar lima bulan sejak awal masa mabung Cendet tersebut, barulah Cendet boleh diadu secara bertahap, namun sebelum itu sebaiknya lakukan perawatan intensif untuk burung Cendet pasca mabung dan bertahap kembali ke perawatan harian burung Cendet kesayangan kita.



mayoritas umur burung  Cendet dikatakan cukup umur atau siap lomba adalah pada umur sekitar 2 kali mabung atau dua tahun. Meski demikian, bukanlah patokan mutlak sebab sebagian pemain Burung Cendet, juga berani menurunkan Cendet mereka ke ajang lomba meskipun burung Cendet mereka masih usia muda atau sekitar umur 1 tahunan ( 1 kali mabung). Yang terpenting lagi dalam hal faktor ini, akan lebih baik lagi kalo kita pandai – pandai dalam memahami karakter burung tersebut, kadang kala sebagian burung memang sudah ada bawaan mental yang sudah kebal, walaupun dalam usia yang masih muda.



Melatih Cendet lomba secara bertahap merupakan hal penting untuk melatih mental Cendet ke ajang lomba mulai dari melatih diperlihatkan dengan burung Cendet lain dengan cara menggantangkan burung Cendet kita dari jarak jauh dulu dengan waktu sebentar dan tidak perlu lama lama sebab burung Cendet adalah jenis pemangsa sehingga Cendet kesayangan kita dikhawatirkan akan kalah mental jika diadu dengan Cendet mapan lainnya alias Cendet cukup umur apalagi dengan kualitas burung Cendet kelas lomba.


Sabtu, 14 September 2013

MERAWAT BURUNG LOMBA DAN TREND SUARA MASTER UNTUK BURUNG LOMBA


MERAWAT BURUNG LOMBA
DAN TREND SUARA MASTER
UNTUK BURUNG LOMBA


Bagaimana cara merawat burung untuk kontes atau lomba burung berkicau?

Suara master atau suara isian burung apa saja yang menjadi trend pada kontes atau lomba burung berkicau?
 "Burung bisa jadi juara dalam suatu lomba, bukanlah faktor kebetulan. Ini adalah hasil dari perencanaan yang baik dan persiapan yang matang. Proses panjang tersebut dimulai dari pemilihan burung bakalan yang ideal, pola perawatan yang tepat dan diikuti dengan proses pemasteran (cara memaster)yang intensif."

Mempersiapkan burung ke lomba atau kontes

Lomba burung berkicau atau kontes burung berkicau semakin marak di sejumlah daerah di Tanah Air. Ini merupakan suatu fenomena positip dan mempunyai daya tarik tersendiri bagi para peserta kontes dan para penghobi burung berkicau. Adalah kebanggaan tersendiri apabila salah satu burung berkicau milik kita dapat meraih prestasi bergengsi di suatu even lomba.

Untuk dapat menghantarkan
burung ke podium bergengsi di even lomba burung berkicau, ada beberapa aspek penting yang harus kita perhatikan yang berkaitan dengan burung yang akan kita lombakan.


Aspek-aspek penting tersebut ialah:

1. Aspek Materi Dasar, yaitu individu dari burung itu sendiri.
 
Materi dasar meliputi:

- Karakter irama lagu dan kemampuan membawakan lagu.
- Kerapatan speed irama lagu.
- Peak volume suara.
- Tebal tipisnya suara.
- Mental bawaan.
- Karakter bawaan.

Umumnya untuk hal-hal yang menyangkut materi dasar, kita melihat dari dasar katuranggan burung tersebut. Walaupun hal ini tidak sepenuhnya 100% benar.

Ada beberapa acuan untuk
pemilihan burung bahan yang akan dipersiapkan di kancah lomba atau kontes burung berkicau.

Pilihlah materi dasar sebagai berikut:
 
  • Burung dalam kondisi sehat. (Bulu mengkilap, kedua sayap menutup rapat, mata tidak sayu dan gerakan  burung lincah).
  • Postur tubuh seimbang (selaras), proporsional dari paruh sampai ekor.
  • Rajin bunyi, pilihlah materi dasar yang rajin bunyi (minimal rajin ngeriwik).
  • Memiliki variasi irama lagu dan kerapatan speed irama lagu yang baik.  (Perhatikan panjangnya paruh, letak posisi lubang hidung pada pangkal paruh, pilihlah paruh yang lebih panjang dan posisi lubang hidung yang mendekati pangkal kepala).
  • Memiliki volume suara tebal dengan peak volume suara diatas rata-rata.(Perhatikan komposisi besarnya pangkal paruh, tebal paruh dan panjang pendeknya leher).
  • Memiliki mental tarung yang baik, pilihlah yang mempunyai sifat fighter tinggi. Bisa dikenali dengan ciri-ciri mata besar melotot, ukuran kepala lebih besar, posisi kaki bila berdiri sedikit menggangkang dan jari-jari mencengkram kuat pada tangkringan)
  • Memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. (Bisa dikenali dengan pengamatan pada tingkah laku burung; lebih lincah dan responsif, bagian pupil matanya bersih dan ukurannya lebih besar).
2. Aspek Polesan. ini merupakan aspek yang sangat penting, karena dari polesan yang benar dan tepat sesuai dengan karakter burung, merupakan jalan mulus untuk menuju ke podium kehormatan di even lomba.

Aspek Polesan meliputi:

A. Identifikasi atau kenali karakternya.
Karakter setiap individu burung tidak akan pernah sama persis, kenali dan pahami baik-baik karakter dari calon jawara milik anda. Ini faktor terpentingnya! Karena dengan mengetahui karakternya secara tepat, akan semakin mudah kita mengatur dan mengoptimalkan kemampuan dari burung tersebut.

B. Pola perawatan yang baik. Mulai dari perawatan harian, perawatan pra lomba dan perawatan pasca lomba. Meliputi: Mandi dan jemur yang teratur. Mandi dan jemur bukan hanya untuk menjaga kesehatan burung dan mengektrak pro-vitamin D3 menjadi vitamin D3 pada tubuh burung, tetapi mandi dan jemur merupakan suatu kebutuhan psikologis dari burung. Burung akan merasa senang dan nyaman dengan mandi dan penjemuran yang teratur.

C. Pelatihan Phisik, yaitu mengumbar di kandang sport atau kandang umbaran dan penjemuran rutin yang tepat. Tujuannya agar otot-otot dan organ-organ vital pendukung pada tubuh burung dapat berfungsi secara optimal, pelatihan phisik sangat penting dan sangat dibutuhkan. Disamping melatih otot sayap, dada, paha, kaki dan melatih agar pernafasan menjadi lebih baik, pengumbaran ini juga membawa kesenangan tersendiri bagi burung. Karena dengan pengumbaran ini, burung dapat terbang dengan leluasa sehingga susunan bulu-bulu sayap dan ekor akan lebih tertata dengan sempurna.

D. Pengaturan menu pakan yang tepat dan seimbang (pakan utama, extra fooding, Multivitamin dan Mineral)
Disini kita memang dituntut memahami karakter fisiologis dari masing-masing burung. Karena dengan komposisi yang tepat dan seimbang, kemampuan burung akan dapat kita optimalkan. Sangat mustahil kita bisa menyediakan pasokan pakan persis seperti di habitat aslinya, tetapi dengan ketersediaan pakan buatan (voer) yang telah diramu sedemikian rupa, hal ini bukanlah suatu masalah.
 
Pilihlah voer yang cocok dengan sistem metabolisme burung yang kita miliki, perhatikan komposisidan kandungan pendukung tambahan yang ada pada voer tersebut.

Disamping pemberian pakan utama sebagai makanan pokok, pakan tambahan (extra fooding) juga memegang peranan yang sangat penting bagi burung. Karena pada pakan tambahan ini sangat banyak mengandung asam amino, asam nukleat dan lain sebagainya yang dapat diserap secara langsung pada sistem metabolismetubuh burung.
 
Pakan tambahan (extra fooding) yang umumnya kita berikan kepada burung berkicau antara lain:

- Jangkrik
- Kroto Segar
- Belalang
- Cacing Tanah
- Undur-undur
- Kelabang
- Orong-orong
- Ulat Kandang
- Ulat Bambu
- Ulat Hongkong
- Ulat Jerman
- Udang
- Anak Ikan
- Dan lain-lain
 

Disamping pemberian pakan utama dan pakan tambahan seperti diatas, pemberian multivitamin dan mineral juga sangat penting. Vitamin dan mineral memang dibutuhkan dalam skala sangat kecil sekali, tetapi apabila kebutuhan akan hal ini tidak terpenuhi, akan berakibat fatal untuk kesehatan burung; misalnya: kelumpuhan, sakit yang berkepanjangan dan menyebabkan kelainan yang menyimpang.

Pilihlah Vitamin/Multivitamin dan Mineral yang memang dibuat khusus untuk burung. Berikan secara tepat dan bijaksana secara rutin pada setiap interval waktu tertentu.
 

Apa arti istilah "Stelan" pada Burung Lomba?

Kita sering mendengar istilah "stelan" dalam pola perawatan dan pola pakanburung berkicau. Stelan disini bisa kita analogikan seperti kita meng-adjust atau menyetel karburator sepeda motor dirumah kita.

Agar karburator sepeda motor tersebut dapat berfungsi secara optimal, diperlukan pasokan BENSIN, PENGAPIAN pada busi dan UDARA pada ruang bakar yang seimbang. Apabila komposisi ketiga unsur tadi bisa tepat dan seimbang, maka karburator tersebut akan bekerja secara optimal dan sepeda motor akan dapat berjalan dengan baik.

Kembali ke dunia burung berkicau, kita bisa mengibaratkan pakan utama (voer) dan extra fooding (EF) adalah BENSIN, mandi adalah UDARA serta jemur dan pengumbaran adalah PENGAPIAN.
Bagaimana? Sangat mudah dimengerti bukan?


Maka dari itu, kenali dan pahamilah "TIPE KARBURATOR" (burung milik anda) agar bisa menyetelnya dengan mudah sehingga dapat bekerja optimal.

E. Melatih mental.
Burung yang jinak belum tentu memiliki mental yang baik, begitu juga sebaliknya burung yang sedikit liar belum tentu memiliki mental yang kurang baik.

Dalam hal ini, sangat banyak cara untuk melatih mental, antara lain: mengisolasinya untuk beberapa waktu, mengatur secara tepat tingkat birahi dan latihan mental lewat di trek dengan burung sejenis yang kemampuannya lebih rendah.

Jangan pernah memaksakan burung yang belum siap untuk diadu atau ditrek dengan burung yang lebih tua umurnya dan lebih gacor. Karena akan membuat mental burung tersebut menjadi down dan menjadi stress. Hal ini akan membuat permasalahan baru yang mungkin akan lebih rumit.

F. Kemampuan beradaptasi. Yaitu melatih kemampuan burung untuk dapat beradaptasi dengan cepat terhadap lingkungan yang baru.

Dalam waktu-waktu tertentu usahakan burung tersebut selalu ditempatkan di tempat yang ramai dan suasana tempat yang baru. Sehingga burung akan sangat terbiasa dengan segala perubahan suasana disekitarnya. Tujuannya adalah agar burung terbiasa dan dapat beradaptasi dengan cepat.

Contoh yang banyak terjadi:
Seekor burung Anis Merah yang sangat gacor dan selalu teler di rumah, akan diam membisu di lapangan lomba karena bingung dan takut dengan ramainya penonton dan para juri yang lalu lalang di bawahnya. Belum tentu burung Anis Merah tersebut tidak memiliki mental tarung yang baik, tetapi bisa jadi burung tersebut takut dan tidak terbiasa dengan suasana baru, teriakan-teriakan penonton dan para juri yang lalu lalang di sekitarnya. Belum lagi melihat kerodong yang beterbangan... :)
Bagaimana? Masuk akal bukan?
 

G. Pemasteran yang Tepat.

Ada 2 hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:
  • Kesesuaian irama lagu dan frekuensi antara suara master dengan burung yang akan dimaster. Ketidaksesuaian suara master dengan burung akan menyebabkan lagu yang fals dan tidak enak didengar. Sangat baik apabila dapat mengikuti trend irama lagu yang ada. Misalnya Tonjolan dan tembakan yang sedang digandrungi pada saat ini adalah tonjolan dengan speed rapat divariasikan dengan irama lagu dan ngeroll.
  • Variasi irama lagu yang mewah. Yang dimaksud irama lagu yang mewah disini bukanlah suara tonjolan yang keras, tetapi suara-suara master yang memiliki variasi speed yang selaras dengan irama lagu yang memiliki cengkok dan mengalun.

Trend Suara Master dan suara isian untuk Burung Lomba

Sebenarnya tanpa dilakukan proses pemasteranpun, burung akan dapat berkicau dengan baik. Karena pemasteran disini, bertujuan untuk menambah database atau koleksi variasi irama lagu dan suara tambahan di dalam memori burung tersebut.
Pemasteran burung berkicau dapat kita lakukan dengan menggunakan burung-burung master, burung sejenis dan media lain.

Pada prinsipnya proses
pemasteran itu adalah sama dengan proses doktrin. Sering didengar dan cocok dengan tipe suaranya, maka akan direkam dan ditirukan. Sangat sederhana prinsipnya.

Kembali ke filosofi dari burung berkicau, nilai utama dari burung berkicau adalah kualitas dari irama lagu yang dilantunkannya. Begitu juga dengan faktor
penilaian utama pada kontes burung berkicau, irama lagu memiliki faktor penentu utama untuk mengumpulkan point menuju kemenangan.

Dalam hal
memaster burung berkicau, sebaiknya kita wajib memperhatikan dengan seksama karakter bawaan dari masing-masing individu burung yang kita miliki tersebut. Hindari pemaksaan lagu, karena akan berakibat fatal.

Sebagai contoh: Anis Merah berkarakter suara rock and roll di master dengan burung master yang bertipe suara jazzy, hasil yang kita dapatkan adalah Anis Merah tersebut akan melagukan irama lagu patah-patah yang sangat sumbang kedengarannya.

Disinilah mengapa faktor identifikasi atau mengenali karakter burungmerupakan hal yang sangat penting.

Trend suara isian atau suara master pada setiap daerah selalu berbeda, karena yang jadi permasalahan adalah bukannya trend itu sendiri, tetapi keluwesan burung melantunkan irama lagu tersebut sehingga bisa mendominasi lawan-lawannya di arena lomba. Maka di dalam kontes burung berkicau sebenarnya tidak ada mengenal istilah trend suara master.

Tetapi ada beberapa hal penting yang harus kita perhatikan dalam hal pemilihan suara-suara master. Irama lagu berinterval lebar, tonjolan-tonjolan yang memekakkan dan crecetan dahsyat belumlah cukup untuk saat ini. Pilihlah juga suara burung-burung master yang bukan hanya dapat mencuri perhatian juri dan penonton, tetapi hendaknya bisa menjatuhkan mental lawan-lawannya sewaktu mendengarnya, sehingga burung-burung lain akan jatuh mentalnya dan tidak akan berkerja secara optimal.
 
Kita ambil contoh; Apabila ada 10 ekor Kucing yang sedang berkumpul bersama. Tiba-tiba satu dari sepuluh ekor Kucing tadi menyalak-nyalak seperti seekor Anjing. Sudah bisa kita tebak apa yang terjadi pada 9 ekor Kucing yang lain. 9 Kucing lainnya akan lari terbirit-birit dan bersembunyi.

Di dalam  dunia Burung, hirarki rantai makanan seperti ini juga berlaku. Naluri setiap individu burung dari berbagai kelas dan spesies akan memilikinya, karena diturunkan secara genetis. Coba anda perhatikan..!

Sebagai contoh, 2 ekor burung Murai Batu dan burung Kacer yang sangat top form dan gacor, akan terdiam dan jatuh mentalnya begitu mendengar teriakan-teriakan suara burung Kestrel (burung predator sejenis Elang/Falcon) yang ada di sekitarnya.

Bagaimana menurut anda? Apakah hal diatas hanya suatu wacana dan opini saja? Think Smart..!


Suara burung master dan suara isian burung yang cocok untuk burung lomba antara lain:
  • Jalak Nias
  • Jalak Putih
  • Jalak Hitam
  • Jalak Bali
    - Jalak Suren
  • Jalak Rio-rio
  • Belalang
  • Cililin
  • Cucak Jenggot
  • Cucak Cungkok
  • Kapas Tembak
  • Branjangan
  • Keluarga Kestrel
  • Keluarga Falcon
  • Keluarga Parrot
  • Keluarga Alap-alap
  • Keluarga burung-burung Predator
  • Burung Gereja
  • Burung Walet
  • Panca Warna
  • Burung Pelatuk
  • Tengkek
  • Burung Parkit
  • Lovebird
  • Srikatan
  • Vireo
  • Reeno
  • Fly Catcher
  • Cardinal
  • Wabler
  • Wren
  • Jay Red
  • Jangkrik
  • Belalang
    - Dan lain sebagainya.


    Pilihlah tipe suara burung master yang memiliki karakter suara tonjolan, irama lagu dengan interval yang panjang,
    lagu tidak monoton dan sesuaikan dengan karakter dasar
    suara burung yang kita miliki.

Faktanya selama ini; Kualitas Burung ditentukan oleh:

30% Aspek Materi Dasar, 70% Aspek Polesan
 
Akhirnya, selamat menghantarkan burung kesayangan anda ke podium bergengsi di even lomba..! Prestasi dan kualitas bukanlah suatu kebetulan, tetapi merupakan hasil ketekunan dan kerja keras.

Teman-teman pasti bisa!